Minggu, 31 Januari 2010 | |

Emas

Wahyu 21:21 “Jalan-jalan kota itu dari emas murni bagaikan kaca bening.”

Suatu hari seorang penambang menemukan emas dalam jumlah yang sangat banyak. Tanpa berpikir lama, emas-emas batangan tersebut dimasukkan dalam sebuah tas.

Setiap hari kemanapun dia pergi, tas tersebut selalu ditentengnya hingga dia meninggal dan sudah masuk ke surga.

Saat penambang itu tiba di tempat barunya itu, seorang malaikat bertanya mengapa ia membawa aspal. “Ini bukan aspal,” jelasnya, “Ini emas.”

Sang Malaikat menanggapi perkataan manusia itu dengan berkata, “Di Bumi, benda itu memang disebut emas, tetapi disini, di Surga, kami memakainya untuk mengeraskan jalan-jalan.

0 komentar: